Kesenangan Orang Lain bukan Prioritas.

   Pada tulisan ini, saya akan bercerita mengenai salah satu lagu dari Taylor Swift. Saya sangat menyukai Taylor Swift dan cukup sering mendengarkan lagu-lagu nya. Akhir - akhir ini saya sangat tertarik mendengarkan lagu taylor swift, pada album nya yang berjudul "Folklore" terdapat salah satu lagu yang menarik perhatian saya sejak pertama kali mendengarkannya, judulnya adalah "Mirrorball" atau dalam bahasa Indonesia adalah bola kaca. Dimana pada salah satu bait liriknya,


"i'm a mirrorball, i can change everything about me to fit in".

source : pinterest

Seperti gambar bola kaca diatas, bola kaca ini dibuat dari susunan kaca yang retak. bola kaca ini akan memancarkan kerlap kerlip yang indah saat terkena sorotan cahaya, namun saat mereka tidak mendapatkan sorotan cahaya, mirrorball ini hanya diam ditempatnya dan tak terlihat indah seperti sebelumnya.


Pada lagu ini menjelaskan tentang seseorang yang merasa dirinya tidak begitu special dan kehadirannya yang tidak terlalu berarti dalam kehidupan orang lain, seseorang yang selalu berusaha keras untuk membuat orang lain menyukainya, seseorang yang merasa bahwa dirinya hanya pilihan kedua, seseorang yang cukup menyedihkan...


Seseorang setidaknya satu kali dalam hidupnya mungkin pernah merasakan fase dimana dirinya ada dalam fase "mirrorball" ini. Saat fase itu terjadi dalam kehidupan, kita akan merasa apapun yang kita lakukan harus membuat orang lain senang, apapun itu. Bahkan melupakan fakta bahwa bukan hanya orang lain yang harus disenangkan melainkan diri kita sendiri. Kita terus melakukan hal-hal yang bahkan kita tidak sukai untuk kesenangan orang lain. 


Saat melakukan semua hal tersebut, awalnya kita merasa bahagia karena menurut kita orang lain bahagia karena diri kita yang mebuat mereka merasa seperti itu, namun lama-kelamaan semua hanya terasa seperti berlari kencang namun tidak mengetahui apa yang sedang dikejar, terus berusaha namun hal tersebut hanya melelahkan tubuh dan pikiran kita.


Saya pribadi pernah berada pada fase ini beberapa kali, hingga akhirnya ada suatu titik dimana saya tersadar bahwa dalam kehidupan, kita tidak harus menaruh kesenangan orang lain sebagai prioritas utama, tidak harus membuat orang lain tetap bersama kita jika itu hanya mebuat lelah. Kita harus belajar dari semua itu, berhenti melelahkan diri sendiri, mulailah untuk melakukan sesuatu yang membuat dirimu nyaman.


"Life is a ruthless game unless you play it good and play it right."

— Taylor Swift



Posting Komentar

3 Komentar

  1. sangatt relateee T_T, makasii udah mengingatkan untuk memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri dari pada orang lainn <3

    BalasHapus
  2. menginspirasi sekali ceritanya, semangat selalu buat kamu

    BalasHapus